Tuntutan Kesalehan Sang Mesias

Standar kesalehan yang dituntut oleh Tuhan Yesus mencakup integritas, artinya adanya kesamaan antara perkataan, pikiran, dan tindakan. Para ahli Taurat dan orang Farisi umumnya mengajarkan hal yang baik. Sayangnya, mereka tidak selalu melakukan apa yang mereka ajarkan. Mereka kadang-kadang bersiasat supaya kelihatan saleh, padahal sebenarnya tidak demikian. Misalnya, mereka bisa mengabaikan kewajiban memelihara orang tua (sebagai wujud penghormatan) dengan alasan bahwa uang mereka diprioritaskan untuk memberi persembahan kepada Allah. Kelicikan semacam ini disebut Tuhan Yesus sebagai kemunafikan dan merupakan ciri tidak adanya integritas. Kewajiban kita kepada Allah dan kepada orang tua harus berjalan bersama-sama! Kebersihan yang dituntut Allah pun bukan hanya kebersihan jasmani, melainkan juga kebersihan hati! (15:1-20).

Integritas bisa diartikan sebagai kesatuan antara iman dan perbuatan. Iman dari perempuan Kanaan yang anaknya kerasukan setan membuat dia bersedia merendahkan diri di hadapan Tuhan Yesus (15:22-28). Tuhan Yesus juga memperlihatkan bahwa Dia bukan hanya berbelaskasihan, tetapi dia mewujudkan belas kasihan itu melalui tindakan nyata, yaitu memberi makan empat ribu orang laki-laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak) dengan memakai tujuh roti dan beberapa ekor ikan kecil (15:32-38). Apakah perkataan, pikiran, dan tindakan Anda telah selaras? Apakah Anda memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan Anda? Apakah Anda bisa memperlihatkan wujud iman Anda melalui perbuatan Anda? Bila Anda tidak pernah berbuat apa pun bagi Tuhan dan sesama, iman Anda belum terbukti! [P]